Apalah artinya perbedaan dibandingkan
dengan banyknya persamaan di antara kita. Bukankah kita sama-sama membutuhkan
sesuap nasi tanak dan seteguk air segar demi memenuhi lapar da dahaga? Kita
juga sama-sama menangis di kala sedih dan tertawa di saat gembira.
Kita
sama-sama gemetar sewaktu ketakutan melanda serta tergelak ketika kegembiraan
menerpa. Kita sama-sama berkeringat di bawah terik matahari, dan menggigil
ditelan dinginnya malam. Tidakkah kita melihat begitu banyak persamaan di antara
kita sampai-sampai mustahil menghitungnya?
Lalu mengapa secuil perbedaan yang
dipicu oleh keinginan, hasrat dan nafsu menyangsikan semua kesamaan kita?
Mengapa kita. Seolah memiliki lebih banyak waktu untuk mengais-ais perbedaan,
menggoreskan garis pemisah, memancang bendera kami dank au? Tidak cukupkah
persamaan kita berikut ini memupuskan kegigihan untuk mempertahankan
warna-warna itu; bukankah kita sama-sama membutuhkan “Kasih Sayang”?
0 komentar:
Posting Komentar